MEMANFAATKAN JERAMI UNTUK PAKAN TERNAK DENGAN TEKNOLOGI AMOFER JERAMI
Usaha ternak sapi potong ada beberapa aspek yang perlu sekali diperhatikan agar nanti usaha ternak sapi potong dapat berhasil dengan baik serta menguntungkan , antara lain faktor bakalan/ bibit,kandang, pakan, kesehatan. Salah satu aspek yang akan dibahas adalah faktor pakan. Pakan merupakan faktor penting dalam usaha ternak sapi potong. Pakan yang berkualitas akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ternak. Ciri pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan gizinya cukup dan sedikit mengandung serat kasar. Beberapa sumber pakan yang dibisa diberikan ternak seperti hijauan rumputan, limbah pertanian(jerami padi, kulit kopi, rendeng, ketebon jagung), limbah industri (ampas tahu, bungkil kelapa).
Pada kesempatan ini akan kita bahas tentang limbah pertanian dari tanaman padi merupakan salah satu komoditas yang banyak diusahakan oleh petani di Magelang, dari kegiatan usaha tani padi tersebut terdapat limbah yang berupa jerami. Jerami inilah merupakan salah satu sumber pakan potensial yang murah, mudah dan melimpah untuk dijadikan pakan ternak sapii atau kerbau. Namun bila jerami akan dijadikan pakan, maka diperlukan teknologi pengolahan jerami agar menjadi pakan ternak berkwalitas dan awet, karena jerami padi mempunyai kandungan serat kasar tinggi sekitar 29,2 % dengan daya cerna hanya 30 % - 35 %, sehingga jerami bukan tipe pakan ternak yang baik bila tidak diolah dahulu.
Jerami padi sebagai salh salah satu limbah pertanian merupakan bahan dapat diolah menjadi amofer jerami atau amoniasi fermentasi jerami
Ada perbedaan antara jerami yang diolah dan tidak seperti tabel berikut :
NO |
URAIAN |
JERAMI SEBELUM DIOLAH (%) |
JERAMI SESUDAH DIOLAH (%) |
1 2 3 4 5 6 |
Air Abu Protein kasar Lemak Serat kasar BETN |
10,0 16,5 4,1 1,6 29,2 32,6 |
10,0 21,5 12,5 2,1 19,1 35,9 |
Dari data diatas akan dipeoleh kesimpulan bahwa jerami yang telah diolah kandungan serta kasar rendah sehingga tingkat palabilitasnya tinggi, namun bila tidak diolah jerami akan sulit dicerna ternak. Teknik pengolahan jerami yang ditawarkan adalah dengan teknologi amoniasi fermentasi jerami.
Tehnologi fermentasi jerami padi (Amoniasi fermentasi jerami/ Amofer jerami) adalah teknologi pengolahan jerami menjadi pakan ternak dengan menggunakan stater berupa starbio. Tujuan pengolahan jerami padi dengan teknologi ini adalah:1). Meninggkatkan konsumsi jeramii padi bagi ternak, 2). Meninggkatkan palabilitas, daya cerna dan kandungan gizi, 3). Menurukan biaya produksi, 4). Meninggkatkan daya dukung usaha intensifiksi dayan deversisikasi usaha tani ternak
Bahan Amofer jerami antara lain : a). Jerami padi sebanyak 10 kg, b). Starbio sebanyak 60 gr, c). Urea 10 gr, d). Air secukupnya. Alat yang diperlukan : Kantong plastik, silo/tempat fermentasi/ drum, tali rafia, ember dan timbangan.
Langkah kerja dalam membuat sebagai berikut : 1). Siapkan alat dan bahan, 2). Lalu jerami padi dipotong-potong sepanjang 15-20 cm, 3). Tumpuk jerami dan taburi satrbio dan urea, siram dengan air sedikit demi sedikit sampai rata, 4). Tumpuk disesuaikan dengan jerami yang akan di buat Amofer, 5). Tutup rapat-rapat dengan plastik, 6). Pemeraman selama 21 hari, 7). Setelah 21 hari katutup buka jerami dikeluarkan dan diangin-anginkan agar aroma amoniak hilang, 8). Setelah amoniak hilang bisa diberikan ternak.
Bila urutan kegiatan pembuatan amofer jerami diatas telah selesai maka kita akan mendapatkan pakan yang telah jadi, Amofer jerami yang telah jadi dan siapkan diberikan ternak dengan mutu baik bercirikan sebagai berikut : Amofer jerami berwarna coklat, tektur lunak, aroma khas, disukai ternak.
Karena potensial yang dimiliki dimiliki desa tentu perlu sekali dilakuan pelatihan bagi peternak agar nantinya mampu mengolah jerami padi menjadi pakan yang berkualitas dan bergizi yang dapat diberikan ternak agar nanti tingkat konsumsi dan palabilitas ternak meningkat sehingga pada gilirannya akan mampu meningkatan pertumbuhan dan perkembangan ternak.Sutrisno, SP (PPL